Purple Lightning Guitar Pick

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 12 April 2018

ALASAN BEBERAPA DARI ILMUWAN YANG PERCAYA ADANYA KEBERADAAN ALLAH

SAINS terus-menerus menjelaskan rahasia-rahasia alam semesta dan beragam kehidupan di planet kita ini. Meskipun demikian, para ilmuwan dan kaum awam masih sama-sama dihadapkan pada pertanyaan-pertanyaan mendasar seperti: Bagaimana asal mula alam semesta? Apa yang terjadi sebelum itu? Mengapa alam semesta tampaknya dirancang khusus untuk menunjang kehidupan? Bagaimana kehidupan muncul di bumi ini?
Sampai sekarang, sains belum bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan itu dengan jelas. Ada yang meragukan bahwa sains akan bisa menjawabnya. Maka, banyak yang merasa tergugah untuk mempertimbangkan kembali pendapat serta keyakinan mereka. Mari kita mengulas tiga misteri yang menggugah rasa ingin tahu beberapa ilmuwan tentang keberadaan Pencipta.
Alam Semesta yang Serbatepat—Suatu Kebetulan?
Salah satu pertanyaan utama berkaitan dengan jagat raya kita yang serbatepat. Mengapa jagat raya diperlengkapi dengan hukum-hukum fisika yang pasti dan dengan hal-hal konstan di alam yang dengan tepat dan ideal menunjang planet kita dan semua kehidupan di atasnya?
Apa yang dimaksud dengan serbatepat? Sebagai contoh, perhatikan empat gaya fisika dasar yang diatur dengan tepat: elektromagnetisme, gravitasi, gaya nuklir kuat, dan gaya nuklir lemah. Setiap objek di alam semesta dipengaruhi oleh gaya-gaya ini. Keempat gaya ini diatur secara tepat dan seimbang sehingga perubahan sekecil apa pun akan melenyapkan semua kehidupan di alam semesta kita.
Bagi banyak orang yang suka berpikir, hal di atas tidak mungkin terjadi secara kebetulan, tetapi harus ada penjelasannya. John Polkinghorne, mantan fisikawan di Cambridge University, menyimpulkan, ”Apabila kita menyadari bahwa hukum-hukum alam pasti diatur secara tepat agar dapat menghasilkan alam semesta seperti yang kita lihat, kita pun jadi berpikir bahwa alam semesta tidak mungkin terjadi dengan sendirinya, tetapi harus ada suatu maksud di balik itu semua.”
Paul Davies, seorang fisikawan dari Australia, menyatakan gagasan serupa, ”Tidak diragukan bahwa banyak ilmuwan . . . mencemooh gagasan tentang adanya Allah, atau bahkan adanya sumber yang abstrak dari segala sesuatu.” Ia menambahkan, ”Secara pribadi saya tidak setuju. . . . Saya tidak bisa percaya bahwa keberadaan kita di alam semesta ini hanyalah hasil dari suatu kebetulan . . . suatu kecelakaan belaka.”
Kerumitan yang Menyulitkan
Problem kedua yang menyulitkan para ilmuwan dewasa ini berkaitan dengan rumit serta peliknya alam di sekitar kita. Berdasarkan akal sehat, semakin rumit suatu kejadian, semakin tidak mungkin hal itu terjadi secara kebetulan. Perhatikan sebuah contoh.
Ada banyak sekali reaksi kimia yang harus terjadi dengan sangat tepat untuk menghasilkan DNA, bahan dasar pembentuk kehidupan. Tiga puluh tahun yang lalu, Dr. Frank Salisbury dari Utah State University, AS, menghitung seberapa besar kemungkinan terbentuknya molekul dasar DNA yang sangat penting untuk munculnya kehidupan secara spontan. Kalkulasi menunjukkan bahwa kemungkinannya sangat kecil sehingga secara matematis dapat dikatakan mustahil.
Kerumitan terlihat jelas apabila suatu makhluk hidup memiliki bagian tubuh yang rumit yang tidak ada gunanya tanpa bagian tubuh makhluk lain yang juga rumit. Mari kita lihat salah satu contohnya, yaitu reproduksi.
Menurut teori evolusi, makhluk hidup menjadi semakin rumit seraya terus bereproduksi. Tetapi pada tahap tertentu, spesies betina harus menghasilkan sel-sel reproduksi yang harus dibuahi oleh sel-sel reproduksi yang cocok dari si pejantan. Agar keturunan mereka memiliki jumlah kromosom yang tepat, sel-sel reproduksi dari kedua orang tua harus mengalami proses mengagumkan yang disebut meiosis. Melalui proses ini, jumlah kromosom di dalam tiap-tiap sel akan berkurang setengah dari yang normal. Dengan demikian, keturunan mereka tidak akan memiliki terlalu banyak kromosom.
Tentu saja, proses yang sama harus terjadi untuk spesies lain. Lalu, bagaimana ”induk pertama” dari setiap spesies yang sudah berkembang penuh bisa memiliki kesanggupan untuk bereproduksi dengan ”pejantan pertama”-nya? Bagaimana induk dan pejantan itu tiba-tiba dapat membagi dua jumlah kromosom dalam sel reproduksi mereka sehingga dapat menghasilkan keturunan yang sehat yang memiliki sebagian dari sifat kedua orang tuanya? Jika kemampuan reproduktif ini berkembang secara bertahap, bagaimana mungkin si betina dan si pejantan dari setiap spesies bisa tetap hidup, padahal kemampuan vital tersebut belum berkembang penuh?
Bahkan dalam satu jenis spesies, tampaknya mustahil jika saling ketergantungan dalam proses reproduksi ini dihasilkan secara kebetulan. Apalagi kalau dikatakan bahwa itu terjadi dalam begitu banyak jenis spesies, sungguh tidak masuk akal. Dapatkah proses evolusi yang sifatnya teoretis itu menjelaskan kerumitan demikian? Bagaimana mungkin hal-hal yang terjadi secara kebetulan, acak, dan tanpa tujuan bisa menghasilkan sistem yang saling berkaitan dengan rumit seperti itu? Makhluk hidup memiliki banyak ciri khas yang membuktikan adanya perencanaan dan perancangan​—yang menunjukkan adanya seorang Perancang yang cerdas.
Banyak pakar telah sampai pada kesimpulan demikian. Sebagai contoh, matematikawan William A. Dembski menulis bahwa ”kecerdasan” yang nyata dalam ”hal-hal yang kelihatan di alam ini . . . dapat dijelaskan secara memuaskan hanya jika kita menganggapnya berasal dari suatu sumber yang cerdas.” Pakar biokimia molekuler bernama Michael Behe meringkaskannya demikian, ”Anda bisa menjadi orang Katolik yang saleh sekaligus menjadi penganut teori Darwin. Akan tetapi, setelah mempelajari biokimia, sulit bagi seorang ilmuwan yang suka bernalar untuk menjadi penganut teori Darwin.”
Catatan Fosil yang Tidak Beraturan
Misteri ketiga yang membuat bingung beberapa ilmuwan berkaitan dengan catatan fosil. Jika evolusi telah berlangsung selama periode yang luar biasa panjang, tentunya akan ditemukan banyak sekali fosil dari makhluk-makhluk tingkat menengah, atau mata rantai, di antara jenis-jenis utama makhluk hidup. Akan tetapi, dari begitu banyak fosil yang ditemukan dalam penggalian sejak zaman Darwin, hasilnya ternyata mengecewakan. Mata-mata rantai yang hilang itu tetap hilang!
Maka, sejumlah ilmuwan telah menyimpulkan bahwa bukti berevolusinya kehidupan terlalu lemah dan saling bertentangan. Insinyur penerbangan bernama Luther D. Sutherland menulis dalam bukunya Darwin’s Enigma, ”Bukti ilmiah memperlihatkan bahwa segala jenis kehidupan yang pertama kali muncul di Bumi, mulai dari protozoa bersel tunggal sampai kepada manusia, semuanya itu sempurna dan organ-organ serta strukturnya pun lengkap dan berfungsi sepenuhnya. Kesimpulan yang tentunya diperoleh dari fakta ini adalah: Pasti ada suatu makhluk cerdas sebelum kehidupan pertama kali muncul di Bumi.”
Di pihak lain, catatan fosil ternyata cocok dengan urutan munculnya bentuk-bentuk kehidupan yang dikisahkan di buku Kejadian dalam Alkitab. Donald E. Chittick, seorang pakar kimia fisika yang mendapatkan gelar doktor di Oregon State University, berkomentar, ”Dengan mengamati catatan fosil secara saksama akan didapat kesimpulan bahwa hewan berkembang biak sesuai dengan jenisnya, persis seperti yang disebutkan buku Kejadian. Binatang tidak berubah dari satu jenis ke jenis lain. Bukti yang ada sekarang, seperti halnya pada zaman Darwin, ternyata selaras dengan catatan Kejadian tentang penciptaan. Hewan dan tumbuhan terus berkembang biak sesuai dengan jenisnya. Malah, begitu besarnya pertentangan antara paleontologi (ilmu tentang fosil) dan teori Darwin sehingga beberapa ilmuwan mulai yakin bahwa makhluk tingkat menengah itu tidak akan pernah ditemukan.”
Menyikapi Bukti yang Ada
Pembahasan di atas hanyalah sebagian kecil dari segudang masalah yang tak terpecahkan, yang membuat bingung orang-orang yang mengabaikan bukti adanya Pencipta. Beberapa ilmuwan menyadari bahwa gagasan menolak adanya Allah tidak dibangun berdasarkan bukti faktual atau logika yang cermat, tetapi berdasarkan perkiraan dan spekulasi.
Oleh karena itu, setelah seumur hidup membaktikan dirinya untuk penelitian dan riset ilmiah yang berhasil, Astronom Allan Sandage mengatakan, ”Oleh karena penyelidikan ilmiah yang saya lakukan, saya sampai pada kesimpulan bahwa dunia kita lebih rumit daripada yang dapat dijelaskan oleh sains. Saya baru bisa memahami misteri kehidupan setelah mengakui adanya suatu sumber adikodrati.”

AL-KHAWARIZMI PENEMU ALJABAR DAN ANGKA NOL

Al Khawarzmi (Duniatimteng)



Matematika yang kita kenal sekarang ini, dengan hitungan aljabarnya, rupanya sudah ditemukan sejak lama. Tak hanya itu, rupanya sang penemu dari rumus aljabar ini adalah seorang tokoh muslim bernama Al Khawarizmi.
Nama asli dari Al-Khawarizmi ialah Muhammad Ibn Musa al-khawarizmi. Selain itu, beliau dikenali sebagai Abu Abdullah Muhammad bin Ahmad bin Yusoff. Al-Khawarizmi dikenal di Barat sebagai al-Khawarizmi, al-Cowarizmi, al-Ahawizmi, al-Karismi, al-Goritmi, al-Gorismi dan beberapa cara ejaan lagi. Beliau dikenal sebagai penemu dari Aljabar dan juga angka nol.
Tahun 780-850 M adalah zaman kegemilangan al-Khawarizmi. al-Khawarizmi telah wafat antara tahun 220 dan 230 M. Ada yang mengatakan al-Khawarizmi hidup sekitar awal pertengahan abad ke-9 M. Sumber lain menegaskan beliau hidup di Khawarism, Usbekistan pada tahun 194 H/780 M dan meninggal tahun 266 H/850 M di Baghdad.
Beliau telah menciptakan pemakaian Secans dan Tangen dalam penyelidikan trigonometri dan astronomi. Dalam usia muda, beliau bekerja di bawah pemerintahan Khalifah al-Maâ??mun, bekerja di Bayt al-Hikmah di Baghdad. Beliau bekerja dalam sebuah observatorium, yaitu tempat belajar matematika dan astronomi.
Beliau pernah memperkenalkan angka-angka India dan cara-cara perhitungan India pada dunia Islam. Beliau juga merupakan seorang penulis Ensiklopedia dalam berbagai disiplin. Al-Khawarizmi adalah seorang tokoh yang pertama kali memperkenalkan aljabar dan hisab. Banyak lagi ilmu pengetahuan yang beliau pelajari dalam bidang matematika dan menghasilkan konsep-konsep matematika yang begitu populer yang masih digunakan sampai sekarang.
Beberapa cabang ilmu dalam Matematika yang diperkenalkan oleh al-Khawarizmi antara lain adalah geometri, aljabar, aritmatika dan lain-lain. Karya-karya al-Khawarizmi di bidang matematika sebenarnya banyak mengacu pada tulisan mengenai aljabar yang disusun oleh Diophantus (250 SM) dari Yunani. Namun, dalam meneliti buku-buku aljabar tersebut, al-Khawarizmi menemukan beberapa kesalahan dan permasalahan yang masih kabur. Kesalahan dan permasalahan itu diperbaiki, dijelaskan, dan dikembangkan oleh al-Khawarizmi dalam karya-karya aljabarnya.
Dulu, sebelum Al-Khawarizmi memperkenalkan angka nol, para ilmuwan menggunakan semacam daftar yang membedakan satuan, puluhan, ratusan, ribuan, dan seterus nya. Daftar yang dikenal sebagai abakus itu berfungsi menjaga setiap angka dalam bilangan agar tidak saling tertukar dari tempat atau posisi mereka dalam hitungan.
Sistem tersebut berlaku hingga abad ke-12 M, ketika para ilmuwan Barat mulai memilih menggunakan raqm al-binji (angka Arab) dalam sistem bilangan mereka. Raqm albinji menggunakan angka â??nolâ? yang diadopsi dari angka India, menghadirkan sistem penomoran desimal yang belum pernah digunakan sebelumnya.
Nah, lewat buku pertamanya, Al- Mukhtasar fi Hisab al-Jabr wa al-Muqabalah (Ringkasan Perhitungan Aljabar dan Perbandingan), Al-Khawarizmi memperkenalkan angka nol yang dalam bahasa Arab yang disebut shifr. Karya monumental itu juga membahas solusi sistematik dari linear dan notasi kuadrat.
Dengan demikian, meski telah diperkenalkan pada pertengahan pertama abad ke-9, angka nol baru dikenal dan digunakan oleh kalangan ilmuwan Barat dua setengah abad kemudian. Menyusul diperkenalkannya angka nol oleh Al-Khawarizmi, maka untuk pertama kalinya nol digunakan sebagai pemegang tempat dalam notasi berbasis posisi. Dunia perlu berterima kasih pada ilmuwan yang satu ini karena dengan angka nol yang diperkenalkannya, bilangan 2012 dan 212 dapat dibedakan.

AL- BIRUNI, ILMUWAN YANG MENGUKUR BUMI BULAT

Diskusi Teori Bumi Datar di kalangan umat Islam dunia lebih pelik lagi karena memelintir ayat Al-Quran. Padahal justru ilmuwan Islam yang pertama mengukur bulatnya Bumi.

Teori Bumi Datar disebut pseudoscience, seperti ilmiah, padahal tidak ditemukan dasarnya. Begitulah tanggapan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) yang pernah berdiskusi langsung dengan penggiat Bumi Datar.

Lemah di argumen ilmiah membuat beberapa pendukung Bumi Datar yang muslim menambahkan ayat Al-Quran yang dinilai banyak pihak sebagai pelintiran ayat. Di YouTube bertebaran video seolah-olah ajaran Islam mendukung Bumi Datar dengan mengutip ayat yang menyebutkan Bumi menghampar.

Tentu ini klaim yang berbahaya. Padahal, kalau membuka lembaran sejarah, justru para ilmuwan muslim yang memastikan Bumi itu bulat pada abad ke-10 atau 6 abad lebih cepat dari Sir Francis Darke pada 1577, yang mengelilingi Bumi untuk membuktikan bumi itu bulat.Ilmuwan itu adalah Abu Rayhan al-Biruni (973-1048) yang hidup pada masa Khalifah Abbasiyah. Dia adalah ahli fisika, matematika, astronomi, sejarah, geologi, filsafat, geografi, dan ilmu alam lainnya.

Bagaimana Al-Biruni menentukan Bumi itu bulat, bahkan mengukur diameter Bumi? Inilah jeniusnya Al-Biruni. Dia cukup bermodalkan alat ukur derajat bintang yang disebut Astrolabe, gunung yang tinggi dengan pemandangan horizon yang rata sempurna dan yang ketiga rumus trigonometri.

Pertama, dia ukur dulu tinggi gunung yang dia naiki. Banyak sumber menyebutkan itu adalah gunung di India atau Pakistan yang masuk wilayah Kekhalifahan Abbasiyah. Mengukur tinggi gunung tidak semudah sekarang, Al-Biruni mengarahkan Astrolabe ke dua titik berbeda di daratan lalu tangen sudutnya dikalikan dan dibagi selisih tangen 2 sudut tersebut dengan rumus trigonometri.

Kemudian, nah ini bagian yang paling keren, Al-Biruni mengarahkan Astrolabe ke titik cakrawala, lalu membuat garis imajiner 90 derajat menembus ke dalam Bumi. Dia membuat segitiga siku-siku raksasa antara posisi dia berdiri, titik horizon, dan inti bumi. Al-Biruni pun mengatakan jari-jari Bumi adalah 6.335,725 km. Beberapa sumber lain menyebutkan hasilnya 6.339,9 km.

Kalau jari-jari Bumi sudah ketahuan, tidak sulit mengukur keliling Bumi dengan rumus keliling lingkaran, yaitu hasilnya 40.075 km. Tercatat dalam World Geodetic System (WGS-84) yang disimpan National Geospatial-Intelligence Agency di Amerika Serikat dan jadi sumber perhitungan untuk Global Positioning System.

Di situ tercatat keliling Bumi adalah 40.075,071 km. Artinya perhitungan Al Biruni akurat! Hanya beda di desimal yang artinya meleset cuma di bawah 1 persen. Kerennya lagi, Al Biruni melakukannya 11 abad yang lalu.

Uniknya lagi, saat keliling Bumi dihitung secara melintang dengan poros Utara-Selatan hasilnya adalah 40.007,86 km. Ada selisih 67,211 km, artinya Bumi agak lonjong sedikit namun hal ini tidak akan kentara dilihat mata.

Kalau Bumi ini datar, sudah jelas perhitungan dengan trigonometri ini tidak mungkin dilakukan oleh Al Biruni.

Minggu, 08 April 2018

ILMUWAN MUSLIM



Ilmuwan muslim saat ini belum banyak dikenal oleh orang-orang. Hal tersebut karena buku-buku pelajaran hanya menampilkan ilmuwan-ilmuwan barat.
Disini kami ingin mengangkat tujuh nama Ilmuwan muslim di bidang kedokteran semoga menjadi teladan bagi kita untuk terus berkarya dan mendapatkan keridhaan Allah Swt.selamat membaca!

1. Ar-Razi (ilmu Anatomi) 

Abu bakar muhammad bin Zakariya ar-Razi dilahirkan pada bulan sya’ban tahun 251 H. dan wafat pada bulan sya’ban tahun 313 Hijriyah. Beliau adalah kimiawan yang mampu mengobati pasiennya dengan makanan. Yang paling banyak membantu beliau dalam ilmu kimia ialah Jabir bin Hayyan.

Dalam kitab Mansuri beliau menyebutkan semua anggota badan dan menjelaskan fungsinya masing-masing, beliau menulisnya dengan sangat rinci. Ahli sejarah sepakat bahwa ar-Razi adalah mercusuar bagi kedokteran dalam dunia Islam dan barat sampai abad ke tujuh.
 
2. Ibnu an-Nafis (Konsep Sirkulasi Pernafasan) 
Pendapat yang diyakini selama ini, teori mengenai sirkulasi paru-paru (kaitan antara pernafasan dan peredaran darah) ditemukan oleh ilmuwan eropa mulai abad ke 16. 

Penggiatnya berturut-turut ialah servetus, Vesalius, Colombo, dan terakhir Sir William Harvey dari Inggris. Namun dengan meneliti berbagai manuskrip dan objek sejarah lain maka kejelasan diungkapkan bahwa penemu sirkulasi paru – paru adalah Ibnu an-Nafis pada abad ke 13. 

Dr. Muhyo al-Deen al-Tawi, psikawan mesir menemukan sebuah tulisan berjudul "Commentary on The Anatomy of Canon of Avicenna" di perpustakaan nasional prussia, berlin. Belakangan diketahui bahwa tulisan itu karya Ibnu an-Nafis.

Ini juga mengungkap sesuatu yang mengejutkan, yaitu diskripsi pertama di dunia mengenai sirkulasi paru – paru.

3. Al-Balkhi (Perintis Pengobatan Penyakit Jiwa) 

 Jauh sebelum barat mengenal metode penyembuhan penyakit jiwa dan tempat perawatannya, pada abad ke 8 M. Di kota baghdad telah didirikan rumah sakit jiwa atau insane asylums oleh para dokter dan psikolog islam. Hal itu disampaikan oleh Ibrahim B. PhD. Dalam bukunya yang berjudul: “Islamic Medicine: 1000 years ahead of its times”.

Konsep kesehatan mental atau at-Tibb ar-Ruhani pertama kali diperkenalkan di dunia kedokteran Islam oleh seorang dokter persia bernama Abu Zayd Ahmad Ibnu Sahl al-Balkhi, beliau lahir pada tahun 850 dan wafat pada tahun 934.

Dalam bukunya berjudul “Masalih al-Abdan wa an-Anfus”, Al-Balkhi berhasil menghubungkan peyakit antara tubuh dan jiwa. Beliau menggunakan istilah ath-Thibb ar-Ruhani untuk menjelaskan kesehatan spritual dan psikologi.

4. At-Tabrani (Terapi Konseling & Psikoterapi) 

Selain al-Balkhi, peradaban islam juga memiliki dokter kejiwaan bernama Ali ibnu Sahl Rabban at-Tabari. Lewat kitab Firdaus al-Hikmah yang ditulisnya pada abad ke 9 M., beliau telah mengembangkan psikoterapi untuk menyembuhkan pasien yang mengalami gangguan jiwa. Beliau menekankan kuatnya hubungan antara psikologi dengan kedokteran.

5. Az-Zuhr (Penemu Penyakit Saraf) 

Ibnu Zuhr alias Evenzoar juga berhasil mengungkap penyakit syaraf secara akurat. Ibnu zuhr juga telah memberi sumbangan yang berarti bagi neuropharmakology modern. 

Namun, Sejarawan francis, Bacon, menyebut al-Haitham sebagai ilmuwan yang meletakkan dasar – dasar psychophysics dan psikologi eksperimental. Bedasarkan penulusurannya, ia yakin bahwa al-Haitam adalah sarjana pertama yang berhasil menggabungkan fisika dengan psikologi.

Boleh az-Zuhr, boleh juga al-Haitam, tapi yang jelas dunia kedokteran berutang begitu banyak terhadap ilmuwan muslim di era keemasan. Dokter muslim di era kekhalifahan merupakan perintis diagnosis dan penyembuhan beragam penyakit.

6. Al-Jahiz (Peletak Dasar Teori Revolusi) 
Beliau bernama lengkap Abu Utsman amr bin Bahr al-Fuqaymi al-Bashri. Julukan al-Jahiz diberikan oleh masyarakat sekitar karena bentuk matanya yang unik. Menurut catatan sejarah, beliu keturunan Abesinia, berkulit hitam, dan berpenampilan sangat sembarangan.

Pokok pikiran al-Jahiz dipertajam oleh cendikiawan muslim, Ibnu Miskawaih dan kamaluddin ad-Damiri. Al-Jahiz telah menulis lebih dari 100 judul buku meliputi bidang biologi, botani, zoology, sosiologi, polotik, dan ekonomi, namun hanya sekitar 30 judul yang bisa diselamatkan ketika perpustakaan baghdad dibakar oleh Hulagu Khan.

Sebagai seorang muslim, al-Jahiz meyakini hanya Allah yang menciptakan seluruh eksistensi di jagad raya. Ketika Allah Swt menciptakan makhluk, Allah melengkapinya dengan kemampuan bervolusi. Dan hanya Allah swt yang merupakan zat yang tak pernah berubah.

Disegi aliran, mungkin al-Jahiz agak cenderung ke mu’tazilah karena gurunya merupakan orang yang cenderung kepada aliran tersebut.

7. Thabib Bin Qurra (Penulis dan pemikir bidang kesehatan) 

Thabib bin Qurra lahir di Haran (turki) dan meninggal di baghdad (irak). Di bidang metematika beliau telah meletakkan asas pertama metematika modern dibawah tajuk hisab calculus.

Beliua juga telah menulis buku "Muqaddimah li al-Ilm al-‘adad", yaitu salah satu sumber dasar bagi orang islam di dalam ilmu bilangan.

Di bidang astronomi, beliau telah bekerja di pusat kajian yang dibina oleh khalifah al-Makmun di baghdad pada tahun 851 M.

Di bidang kedokteran beliua telah menghasilkan karya seperti kitab "zakhirah" yang merupakan karya terpenting beliua, juga kitab “Auja’il kalli wa al-Masani”, kitab “al-Maulud ibn sab’ata asyar”, dan beliua telah menerjemahkan karangan galinous yang bertajuk “jawami al-adawiyati al-Mufradah”



Sumber: http://peutrang.blogspot.co.id/2013/11/7-tokoh-muslim-di-bidang-kedokteran.html  

Jumat, 06 April 2018

5 ILMUWAN HEBAT DI DUNIA YANG MENYESALI HASIL KARYANYA


1. Alfred Nobel
Alfred Nobel seorang kimiawan, insinyur dan pebisnis asal Swedia yang menemukan dinamit. Dalam surat wasiatnya, ia mewakafkan hartanya untuk membuat Penghargaan Nobel. (Wikimedia Commons)Alfred Nobel adalah seorang industrialis, insinyur, dan seorang penemu yang saat ini identik dengan kata "perdamaian" melalui hadiah Nobel. Namun, ada pergolakan batin hebat yang melatarbelakangi lahirnya Penghargaan Nobel.
Pada 1860, pria asal Swedia itu mencari cara untuk meledakkan batu secara efisien. Ia pun kemudian menemukan bahwa campuran nitrogliserin dengan silika akan menciptakan adonan mudah menguap yang kemudian disebut dengan dinamit.Namun, saat ia melihat orang-orang menyalahgunakan ciptaannya untuk melukai dan membunuh orang, ia menyesali penemuannya sendiri.
Saat itu, ia berkeinginan agar sebagian besar asetnya harus mengarah pada penciptaan dana unik yang akan diberikan kepada orang-orang yang membawa perubahan postif di dunia.Lewat Penghargaan Nobel, apa yang diinginkannya pun terwujud hingga saat ini. Meskipun ia telah tiada dan tak menyadari betapa besar dampak keinginan baiknya itu, ia berhasil mengubah penyesalan terbesarnya menjadi salah satu kemenangan terbesar umat manusia.
2. J Robert Oppenheimer
J. Robert Oppenheimer, direktur pertama Los Alamos National Laboratory. (Public Domain).J Robert Oppenheimer yang dijuluki sebagai bapak bom atom, memegang posisi sebagai Direktur Laboratorium Los Alamos selama masa Perang Dunia II. Saat itu negara saling berselisih tanpa henti. Jutaan orang meregang nyawa setiap harinya dan akhir perang pun tak kunjung terlihat.
Saat mengembangkan bom atom, tim peneliti meyakini bahwa mereka menciptakan dunia yang lebih aman untuk diri merkea dan warga negaranya. Namun setelah melihat kematian massal di Jepang, mereka menyesal membuat bom itu.
Dalam tahun-tahun akhir hidupnya, Oppenheimer berbicara tentang bagaiamana perang telah membuat manusia mati rasa. Ia mengatakan bahwa merupakan kesalahan besar karena telah menciptakan senjata pemusnah massal.Bom atom memang berhasil membuat Amerika Serikat menang, namun mereka menang dengan cara yang mengerikan dan kejam.
3. Mikhail Kalashnikov
Mikhail Kalashnikov, pembuat senjata AK-47.Pria asal Rusia yang menciptakan senjata AK-47, Mikhail Kalashnikov, menambah daftar penemu yang menyesali penemuan mereka. Saat meninggal pada 2013, ia masih terbayang-bayang bahwa penemuannya telah digunakan dalm sejumlah teror massal.Ketika membuat senapan, ia tak pernah berpikir bahwa itu akan menjadi senjata yang paling dipilih oleh geng kriminal, teroris, dan dikatator di seluruh dunia.
Pada tahun-tahun akhir hidupnya, ia mengirim sebuah surat kepada Gereja Ortodoks Rusia dan mengajukan beberapa pertanyaan yang membebani pikirannya.Ia bertanya-tanya, apakah dirinya sepatutnya menjadi orang yang disalahkan atas jutaan kematian yang ditimbulkan senjata itu selama bertahun-tahun. Ia juga bertanya-tanya mengapa Tuhan membiarkan manusia memiliki dorongan dan kapasitas untuk serakah dan agresi.
4. Bob Propst
Bob Prost pertama kali menciptakan cubicle atau bilik untuk meja kantor sehingga karyawan bisa memiliki lebih banyak privasi dan kebebasan saat bekerja. Prototipe pertama memungkinkan karyawan mendapat privasi namun cukup bebas untuk berinteraksi dengan karyawan lain.
Namun makin lama bilik dibuat lebih kecil dan membuat mereka yang ada di dalamnya makin terimpit. Sesuai permintaan, perusahaan manufaktur pun mulai membuat cubicle itu sekecil mungkin.Propst pada akhirnya mencela ciptaannya sendiri dengan mengatakan bahwa menyekat-nyekat orang adalah kegilaan monolitis.
5. Kamran Loghman
Kamran Loghman menambah panjang daftar penemu yang menyesali penemuannya. Ia merupakan penemu pepper spray atau semprotan merica kala dirinya bekerja di FBI.Ia bahkan menuliskan pedoman penggunan karena bisa sangat berbahaya dalam situasi tertentu.Namun, penyalahgunaan produknya yang telah dilakukan beberapa kali, terutama oleh polisi, membuat ia menyesal telah menciptakan senjata itu.

ILMUAN MENCIPTAKAN BATERAI YANG HADIRKAN DAYA DAN PENDINGIN


Musuh utama bagi prosesor smartphone adalah hawa panas. Untuk menghindari penumpukan hawa panas di smartphone, salah satu cara yang dilakukan adalah dengan menghadirkan prosesor yang lebih kuat.

Rupanya ada cara lain yang dapat dilakukan untuk menghindarinya. Sekelompok ilmuwan dari IBM dan ETH Zurich berpikir mereka dapat sebuah solusi yakni mengembangkan baterai.

Mengutip laporan BGR, Rabu, 29 Maret 2017, para ilmuwan mengembangkan baterai flow berukuran kecil. Baterai flow ini menggunakan elektrolit yang dilarutkan dalam cairan untuk menyimpan beban. Seperti kebanyakan cairan, cairan pada baterai ini cukup baik dalam membawa panas.

Selanjutnya, para ilmuwan mengembangkan pengaturan yang membuat baterai mampu menghadirkan daya, tetapi juga menjadi medium untuk mengusir panas yang dihasilkan dari kinerja prosesor.

Sebenarnya, baterai flow bukanlah teknologi baru, namun implementasi teknologi baterai flow cukup unik. Biasanya baterai flow berukuran sangat besar dan dipakai untuk menyimpan daya dalam waktu yang cukup lama.

Kenyataannya, pada penelitian ini, tim ilmuwan mengembangkan sebuah cara, yakni dengan menggunakan air netral sebagai kendaraan yang mengangkut larutan elektrolit. Tujuannya untuk memberikan arus yang lebih besar dan mempertahan pemakaian baterai sekaligus mengurangi degradasi dari waktu ke waktu.

Mahasiswa doktoral ETH Zurich Julian Marschewski mengatakan, tim ilmuwan mereka adalah yang pertama mengembangkan teknologi seperti ini. "Kami adalah sekelompok ilmuwan pertama yang mengembangkan baterai flow berukuran kecil, yang menghadirkan daya tetapi juga mendinginkannya," ujar Marschewski.